Redaksi | Pedoman Media Siber | Disclamair | Kontak
Tenaga Pendidik di Riau Harus Mampu Jawab Tantangan Pendidikan

fahrul rozy
Sabtu, 05 Mar 2016 09:56:36 WIB | dilihat: 1697 kali
Foto:

Ketua BSNP RI Zainal A Hasibuan dan Kadis Dikbud Riau Kamsol (nomor 5 dan 6 dari kiri) bersama kepala bidang di Disdikbud Riau.

 



PEKANBARU -AR.COM- Dalam upaya membangun dunia pendidikan yang kian terpuruk, tenaga pendidik di Riau harus mampu menjawab tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks saat ini.

Harapan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau Dr. H. Kamsol saat membuka kegiatan Pelatihan Penulisan Naskah Try Out Ujian Nasional Paket A, B dan C serta Peningkatan Manajemen PKBM Pelaksana Ujian Nasional Tahun Ajaran 2015/2016 se Provinsi Riau di Hotel Mutiara Merdeka, Jumat (04/03/2016) malam.

Kamsol menyebutkan, dalam beberapa tahun ini, nilai partisipasi masyarakat Riau untuk melanjutkan pendidikan sangat rendah.

"Berdasarkan data sebelumnya, ada sekitar153 ribu anak tercatat putus sekolah. Bahkan setiap tahun kalau saya hitung ada sekitar 20 ribu anak usia SMP tidak lagi melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya, dengan alasan kondisi daya tampung yang tak memadai," sampai Kamsol.

Bahkan, lanjutnya, hasil Angka Partisipasi Kasar (APK) turun sekitar 53 persen. Padahal berdasarkan rencana pemerintah yang mulai menerapkan program belajar 12 tahun, program sebelumnya wajib belajar 9 tahun untuk tingkat SMP harusnya sudah tuntas pada tahun 2017 mendatang.

"Oleh karenanya, PKBM sebagai lembaga pendidikan non formal dan informal sangat penting peranannya. Melalui tangan Anda inilah masa depan anak bangsa akan bangkit," harap Kamsol lagi.

Di sisi lain, kata Kamsol, dia melihat rendahnya keinginan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan, bukan semata faktor ekonomi atau pun sarana dan prasana yang tak memadai. Tapi cenderung karena minat dan harapan yang menurun.

"Mereka memilih untuk tidak bersekolah karena minat mulai berkurang. Faktornya, peluang kerja tidak memberikan jaminan. Bersekolah pada tingkat tinggi, hanya dapat kerja rendahan, sehingga mereka merasa percuma. Karena itu saya berharap melalui pendidikan non formal dan informal ini, mampu menanam nilai pekerti dan wirausaha. Sehingga anak didik tidak merasa pendidikan hanya untuk meraih peluang kerja semata," ingatnya.

Kegiatan pelatihan ini sendiri diikuti peserta dari 12 kabupaten/kota di Riau ini dengan menghadirkan pembicara Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D.***(rul)

 

 

 

 

 

 

 

 



Rekomendasi untuk Anda


Connect With Us





Copyright © PT. Tuah Melayu Pers
All right reserved